Minggu, 19 Januari 2014

Panorama Dahsyat Bukit Malimbu




Bagi yang sudah pernah ke Pantai Senggigi di Lombok, cobalah ke Pantai Malimbu di Lombok Barat. Selain sama-sama indah, Anda dapat melihat keeksotisan pantai ini dari pinggir jurang.

Jika ke Lombok, jangan lewatkan berkunjung ke Malimbu. Anda akan menyaksikan keindahan perpaduan laut, bukit, jurang, dan kebun kelapa di pantai nan eksotis.


sumber 

Bukit Malimbu berjarak 24 kilometer ke arah utara dari Kota Mataram, atau 10 kilometer ke arah utara dari Pantai Senggigi. Bukit ini berada di tengah-tengah antara Pantai Senggigi dan pelabuhan penyeberangan Bangsal, sehingga sering dijadikan tempat persinggahan bagi mereka yang akan menyebrang ke gili.  

Bukit Malimbu menghadap ke barat, sehingga sangat ideal untuk menikmati panorama matahari terbenam. Biasanya pengunjung datang ke bukit ini di sore hari, memandang panorama matahari terbenam. 

Panorama khas pantai barat Pulau Lombok: laut yang biru berkilau, pantai Malimbu yang berpasir putih,  kebon kelapa di sisi pantai, dan latar perbukitan yang kehijauan.
SUMBER
Pantai Jangka 

 Look!



Jika ingin melihat sunset cantik berwarna kuning keemasan, datanglah ke Pantai Jangka di Bireun, Aceh. Selain melihat sunset cantik berwarna keemasan, terdapat juga tambak garam yang bisa wisatawan lihat.

Pantai Jangka terletak di Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Sekitar 20 menit dari Kota Bireuen. Kecamatan ini terkenal dengan tambak garamnya. Yuk, main petak umpet dengan matahari emas di Pantai Jangka.
Pantai Krakal 

 Pemandangan Pantai Krakal, sebelah timur.
Pantai memang tempat yang tepat untuk mengisi waktu liburan. Di Gunungkidul, DI Yogyakarta ada Pantai Krakal yang cocok untuk mengisi waktu senggang. Anda dapat bersantai dan menikmati ombak yang tenang.

Pantai Krakal tak seramai Pantai Indrayanti yang tak jauh dari pantai itu. Dengan leluasa kita bisa mandi seraya bertarung dengan ombak yang sesekali berhempas kencang. Sekalipun tak seramai Pantai Indrayanti, bukan berarti pemandangan di pantai ini tak rupawan.

Coba tengok, sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah pasir pantai yang putih, gugusan berbentuk bebatuan yang menjorok ke laut dan perahu-perahu nelayan yang tertambat di atas pantai. Sebuah pulau berdiri gagah di seberang lautan.

Ombak di Pantai Krakal tergolong normal, termasuk pula saat saya dan beberapa orang teman mengisi liburan akhir pekan di sana. Cuaca juga tak begitu panas, matahari masih enggan menampakkan wujudnya. Maklum, masih pagi, lagi pula awan kala itu cukup tebal, sehingga cocok mandi tepi pantai. Sekalipun ombaknya terhitung normal, namun harus tetap waspada, sesekali ombak bisa kencang seketika. Apabila tidak berhati-hati, kita bisa terseret olehnya.

Pantai Krakal dengan ombaknya yang kadang tenang kadang kencang, menjadi tantangan tersendii bagi kami. Seraya mandi air laut yang sudah pasti asin, sesekali kami menghadang gelombang dengan memasang badan sekuat mungkin. Alhasil, meskipun sudah berusaha sekuat tenaga, tapi kami tetap saja terlempar ke bibir pantai. Sakit? Tentu saja tidak, malah mengasyikan. Sehingga, berulangkali kami memperagakan hal yang sama.

Setelah mandi, bertarung dengan ombak, lantas kami berisitirat di bawah payung-payung khas pantai yang kami sewa dari seorang warga. Wah, payung-payung itu mempersolek kecantikan Pantai Krakal, sehingga pemandangannya menjadi berbeda.

Nah, bagi Anda yang ingin mandi air laut seraya bertarung dengan ombak, cobalah Pantai Krakal. Inilah salah satu pantai cantik di Selatan Gunungkidul, DI Yogyakarta.


SUMBER 
Ini Syurga dunia men 
 Menikmati 'private island' di Gili Kondo


Tak salah Lombok disebut sebagai Pulau Seribu Gili. Deretan pulau eksotis mengelilingi Lombok. Salah satunya yang banyak wisatawan belum tahu adalah Gili Kondo, di Lombok Timur. Alam bawah lautnya luar biasa indah.

Traveling ke Lombok belum lengkap kalau belum menjelajahi gili-gili yang tersebar mengelilingi pulau eksotis ini. Yang paling terkenal tentu tiga gili, yakni Trawangan, Meno, dan Air.

Tapi Lombok masih punya puluhan Gili lain yang tak kalah mempesona, salah satunya adalah Gili Kondo. Gili Kondo berada di wilayah Lombok Timur, sekitar dua jam perjalanan dari Mataram dan sepuluh menit menyeberang Pelabuhan Padak Juar.

Waktu terbaik untuk traveling ke Gili Kondo adalah saat musim panas atau pertengahan tahun. Perairan di Gili Kondo tak terlalu dalam, airnya bening, bersih, dan ombaknya tenang.

Saat air laut surut, kita bahkan bisa jalan kaki menyeberang ke Pulau Gili Bidara, yang letaknya hanya sekitar 500 meter dari Pantai Timur Gili Kondo.

Ketika snorkeling di Gili Kondo, kita akan menjumpai gerombolan ikan yang jinak, terumbu karang warna-warni, dan puluhan ikan nemo. Yang unik, di sini ada beberapa nemo hitam, sejenis ikan giru atau ikan badut dengan corak warna lebih gelap.

Setelah puas snorkeling dan free diving, kita bisa island hopping, berjalan menyusuri hamparan pasir putih yang mengelilingi pulau seluas tak lebih dari 1 km persegi. Berjalan kaki pun dilengkapi dengan sambil menikmati matahari sore, yang dari kejauhan seolah beranjak tenggelam di balik pelukan Gunung Rinjani.

Ingin bermalam di sini? Ada beberapa rumah kayu atau gazebo, yang di Lombok disebut berugaq, serta terdapat area untuk kemping. Kalau lapar, ada warung yang menyediakan makanan dan minuman.

Gili Kondo bikin kita merasa seperti di sebuah pulau pribadi. Tempat yang sempurna untuk bulan madu atau sekedar pesta kecil-kecilan bersama sahabat.


SUMBER

Terumbu karang dan ikan warna-warni di Gili Kondo



YOGYAKARTA JUGA PUNYA SUNSET CANTIK !



 Sejumlah penikmat alam menyakdikan sang surya tenggelam

Mencari sunset indah di Yogyakarta untuk libur akhir pekan atau akhir tahun? Cobalah ke sisi timur Pantai Parangtritis. Di sana ada Pantai Parang Endog dengan bukit untuk melihat sunset yang istimewa.

Menyaksikan matahari tenggelam di ufuk Barat atau disebut sunset, selama ini telah menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat ditunggu oleh sejumlah penikmat alam. Perpaduan aneka warna langit dengan warna jingga yang dominan adalah pemandangan yang selalu diburu. Nah, di Yogyakarta, ada sebuah tempat yang menjadi titik berkumpulnya sejumlah penunggu matahari tenggelam di laut selatan Pulau Jawa, yakni Parang Endog.

Suatu sore, bersama Anisa Rahardini dan teman saya Mohammad Ghoza Farghani, kami berangkat menuju tempat yang ramai diperbincangkan karena eloknya sunset disana. Menurut informasi yang saya dapat dari sebuah booklet pariwisata milik Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Parang Endog terletak di ujung timur Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul. Setelah lama direncanakan, akhirnya kami bertiga menempuh jalan yang sama saat hendak menuju Pantai Parangtritis.

Sepanjang perjalanan, kami menyaksikan matahari yang tampaknya sudah hendak berbalik ke peraduan. Semoga kami tidak terlambat, begitu yang ada dalam pikiran saya kala itu. Saya pun lantas mempercepat laju jalan sepeda motor yang saya kendarai bersama Anisa Rahadini. Ingin memastikan letak Parang Endog yang sebenarnya, seraya membayar tiket masuk Pantai Parangtritis, kami bertanya perihal Parang Endog kepada petugas itu. Katanya, Parang Endog berada tepat di bagian timur Pantai Parangtritis.

Mengikuti petunjuk sang petugas, cepat-cepat kami mengikuti arah itu. Sempat bingung, kami pun bertanya kepada seorang ibu-ibu di sebuah toko kelontongan. Informasinya sama dengan sang petugas di gerbang masuk pantai. Lantas, kami pun menuju tempat yang dimaksud. Saya sempat heran, karena arah yang dimaksud dua orang informan tadi malah tembus ke Pantai Parangtritis itu sendiri. Merasa ada yang salah, kami kembali bertanya.

Nah, saat bertanya perihal Parang Endog, jangan heran bila mendapat jawaban seperti ini, "Pantai atau bukitnya?" Itulah jawaban yang kami dapat dari informan yang ketiga. Rupanya, Parang Endog ada dua, yakni pantai dan perbukitan. Pantai Parang Endog memang berada di ujung Timur Pantai Parangtritis, sedangkan Bukit Parang Endog berada di sebelahnya lagi. Untuk mencapai puncak Bukit Parang Endog, kita pun harus menelusuri jalan arah timur menuju Wonosari. Pertigaan jalan, berbelok ke selatan arah jalan menuju Gua Langse.

Beberapa kali melewati tanjakan yang lumayan tinggi, sampailah kita pada sebuah tempat parkir kendaraan. Cukup Rp 3.000 saja per motor, semoga aman. Sore mulai beranjak gelap. Cepat-cepat kami menaiki beberapa anak tangga yang tersusun atas bebatuan alami menuju Bukit Parang Endog. Orang-orang sudah ramai di atas sana. Saya sempat menoleh ke bawah beberapa kali. Waw, pemandangannya hijau oleh pepohonan yang masih tumbuh subur. Akhirnya, sampailah kami di puncak Bukit Parang Endog.

Waw, pemandangann yang luar biasa. Lelah yang kami dapat saat menaiki bukit pun perlahan-lahan sirna, seiring matahari sore yang mulai pulang. Sejauh mata memandang, yang terlihat adalah pendaran oranye yang menyelimuti Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, Pantai Depok, sampai pantai-pantai yang ada di ujung Barat Daerah Istimewa Yogyakarta.

Nah, saat berlibur ke Yogyakarta, Anda pun dapat mengisi waktu sore liburan anda dengan menyaksikan matahari tenggelam dari atas Bukit Parang Endog, yang ternyata sudah masuk ke dalam wilayah Kabupaten Gunungkidul ini.


SUMBER 

Matahari senja menyambut kedatangan kami di Parang Endog
Destinasi Yoygyakarta murah meriah 

Yogyakarta punya banyak detinasi terkenal yang keren dan menarik. Ternyata, ada pula destinasi yang cantik, beda sekaligus murah di sana. Ini 6 di antaranya!

Ada banyak cara menikmati senja yang terkadang memang luar biasa indahnya. Setelah beberapa kali gagal menikmati senja di pantai, akhirnya ketika libur Idul Adha kemarin saya mencoba menikmati sunset dari tempat wisata baru di kaki Gunung Api Purba Nglanggeran, yakni Embung.

Panas Yogya siang itu tak menyurutkan niat saya dan seorang teman saya untuk mencoba menikmati hari dengan cara yang beda. Tujuan awal kami memang menikmati senja. Namun jauh sebelum senja, kami sengaja menikmati keindahan lain terlebih dahulu.

Kali ini, trip kami adalah menikmati Kota Yogya dari tempat tinggi di Candi Ijo. Lalu diteruskan dengan perjalanan mengejar senja di Embung Nglanggeran.

Perhentian pertama di Candi Ijo. Saya sudah dua kali mengunjungi tempat ini. Namun tetap saja candi tertinggi di Yogya ini menarik bagi saya. Berangkat pukul 14.00 wib dari Yogya, akhirnya saya sampai di candi ini pukul 14.45 WIB.

Tidak terlalu jauh, hanya di sekitaran Keraton Ratu Boko. Di sana saya habiskan waktu sekitar setengah jam hanya sekadar melepas lelah sebelum saya melanjutkan perjalanan ke Embung. Oh iya, hal yang paling penting di tempat ini adalah pengunjung tidak dipungut biaya retribusi ataupun parkir.

Hanya saja mereka meminta kita untuk memberi uang perawatan tempat dengan suka rela. Pilihan ciamik untuk para lowbudget traveler yang mau menyaksikan keindahan Kota Yogya dari tempat yang tinggi.

Setelah puas menikmati tiap lekuk pahatan Candi Ijo ini, saya dan teman saya memutuskan untuk segera berangkat ke Embung. Tidak seperti biasanya, saya dan teman saya memutuskan untuk memilih lewat di jalan desa yang tentunya memberikan sensasi tersendiri.

Benar saja, ketika kami melewati jalan di daerah Piungan, kami menemukan sebuah pemukiman unik yang tidak pernah kami lihat sebelumnya. Ini adalah Domes Teletubies. Disebut sebagai Domes Teletubies karena memang hampir semua rumah yang ada di situ bentuknya seperti rumah Teletubies.

Untuk memasuki wilayah ini, biasanya pengunjung dengan tujuan khusus akan dikenai biaya retribusi. Untuk pengunjung dengan menggunakan kendaraan roda empat, dikenai biaya sebesar Rp 10.000. Sementara kendaraan roda dua dikenai biaya Rp 5.000. Tapi untuk kali ini saya berhasil melewatinya dengan gratis. Yippy!

Perjalanan saya lanjutkan dengan melewati jalan pedesaan dan sebuah jembatan gantung yang berada di tengah-tengah hutan jati. Ini sangat menarik bagi saya karena sudah lama sekali saya tidak menemukan jembatan gantung. Setelah puas mengambil beberapa foto, saya segera melanjutkan lagi perjalanan ini karena takut tidak kebagian sunset.

Sekitar 10 menit dari jembatan gantung, akhirnya kami sampai di Embung Nglanggeran. Membayar uang retribusi dan parkir sebesar Rp 8.000, kami bebas menikmati tempati itu. Sampai di Embungnya, ternyata di sana sudah lumayan ramai pengunjung. Segera saja saya dan teman saya mengambil posisi yang paling enak untuk menikmati sunset nantinya.

Sedikit informasi, Embung Nglanggeran adalah semacam kolam besar yang berada di tempat tinggi. Kolam ini berfungsi sebagai sumber air bagi kebun buah yang berada di bawahnya. Airnya biru kehijauan seperti danau dan itu sangat menyejukkan.

Sunset di Embung Nglanggeran memang berbeda dari tempat lain. Saya bisa menikmati matahari tenggelam tepat di depan saya. Tempat tinggi yang dikelilingi oleh tebing-tebing puncak Nglanggeran. Ditambah lagi dengan kolam Embung yang hijau merupakan satu paket keindahan yang tidak akan ditemui di tempat lain.

Saya dan teman saya benar-benar menikmati hari itu dan perjalanan kami tentunya. Setelah puas dengan sunset yang benar-benar luar biasa, kami memutuskan untuk pulang sebelum hari menjadi gelap. Di perjalanan pulang, kami memutuskan untuk mampir di sebuah warung soto yang rasanya juga luar biasa enaknya, Soto Mbak Djam.

Soto Mbak Djam berada di kaki gunung Nglanggeran ini. Jika kita ke sana pada siang hari, tidak menutup kemungkinan kita bisa bermain flying fox di sana. Karena tepat di depan warung soto ini, ada tempat bermain flying fox.

Hal yang paling istimewa di sini adalah pengunjung bisa menikmati hidangan soto yang benar-benar enak di tempat yang cozy dengan harga yang murah, hanya Rp 6.000 per porsi. Karena hari sudah gelap akhirnya saya memutuskan untuk pulang.

Tentu saja saya tidak lewat jalan yang dilewati ketika berangkat, melainkan melewati Bukit Bintang. Orang yang pernah tinggal di Yogya tentunya tahu Bukit Bintang. Tempat di mana orang-orang menikmati Kota Yogya di waktu malam di atas bukit. Lampu-lampu kota sangat cantik ketika dilihat dari sana.

Bukit Bintang menutup perjalanan saya dan teman saya di hari libur ini. Secara keseluruhan, hari ini benar-benar luar biasa. Kami menikmati enam tempat luar biasa dengan budget yang juga luar biasa minimnya.

SUMBER  
Candi Ijo 

Domes Teletubies yang unik 

ini dia sunset di Embung Nglanggeran 

Flying fox di depan Soto Mbak Djam ketika senja
Lombok Seribu Pantai 


Lombok terkenal dengan wisata pantainya yang memukau. Garis pantai selatan Pulau Lombok terdapat banyak pantai dengan beragam keindahannya. Salah satunya yaitu Tanjung Aan.

Untuk menuju ke Tanjung Aan, dibutuhkan sekitar 1,5 jam perjalanan dari Kota Mataram. Begitu sampai di pertigaan Pantai Kuta, Anda harus belok ke kiri dan jalan lurus saja.

Kondisi jalanan menuju ke sana bisa dibilang masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Padahal saat di perjalanan sering dijumpai pemandangan yang indah.

Begitu sampai di Tanjung Aan, saya langsung terpukau. Pasir pantai yang bewarna putih dan air laut dengan gradasi biru hingga toska seakan mengundang untuk segera dinikmati.

Pengunjung yang datang saat itu terbilang sangat sepi. Mungkin karena jalanan yang kurang bagus dan daerah yang tandus. Sehingga sebagian orang ragu untuk ke sana. Sungguh ini pantai terindah yang pernah saya lihat!

Di pinggir pantai hanya ada beberapa warung kecil yang menjual makanan dan minuman. Beberapa pedagang asongan dan oleh-oleh juga terlihat giat menawarkan dagangannya.

Di sebelah kanan pantai ada sebuah bukit kecil dan tangga yang dibuat oleh penduduk sekitar. Saya coba naik ke sana dan menakjubkan, saya bisa melihat ke seluruh penjuru pantai itu.

Meskipun cuaca sangat panas menyengat, tapi tidak saya hiraukan. Di seberang pantai ada sebuah bukit yang kalau diperhatikan mirip dengan bentuk penyu yang sedang menuju ke laut.

Beberapa nelayan juga datang menawarkan saya untuk menyeberang ke sana. Kata mereka, di sana ada batu payung yang sangat unik.

Namun sayang karena keterbatasan waktu jadi saya tidak sempat untuk menyeberang ke sana. Tapi saya janji, akan kembali ke sana dan menyeberang ke Batu Payung!


SUMBER 

pasirnya putih dan bersih 

ada beberapa kapal nelayan yang menawarkan untuk menyebrang
Kuliner bogor tidak kalah dengan kota lain 

Bogor - Tak perlu jauh-jauh ke Banjarmasin atau Bangkok untuk menikmati pasar terapung. Akhir pekan ini, datang saja ke Pasar Ah Poong di Sentul City, Bogor. Aneka makanan dijajakan dalam stand atau di atas perahu.

Pasar Ah Poong adalah tempat Anda dan keluarga berwisata kuliner ala pasar di sungai. Berlokasi di Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Pasar Ah Poong jadi tempat yang tepat menghabiskan akhir pekan bagi warga Jakarta.

"Ah Poong pertama dibuka 8 Desember 2012, area A dan area B. Area yang kita tempati sekarang adalah yang C, area baru," tutur Thea A Kamadjadja, pemilik Sentul City saat menemani rombongan wartawan makan siang di Pasar Ah Poong, Kamis (16/1/2014).

Area baru ini, lanjut Thea, baru diresmikan Desember 2013. Total keseluruhan, Pasar Ah Poong punya kapasitas 900 seat yang tersebar di antara 45 vendor makanan berbeda.

"Vendor ada 45, yang jualan di atas perahu ada 30-an," tambah Thea.

Lalu, apa saja yang bisa dilakukan turis di Pasar Ah Poong? Banyak! Wisata kuliner sudah pasti, Anda bisa mencicipi aneka makanan baik khas Indonesia maupun mancanegara sambil duduk santai di samping sungai. Selain itu, traveler juga bisa naik perahu secara gratis!

"Perahu ini kami sediakan gratis, baik yang di Sungai Cikeas depan area A dan B, maupun danau buatan di depan area C. Total ada 20 perahu yang bisa dinaiki," papar Thea.

Namun berhubung sekarang musim hujan, debit air Sungai Cikeas pun bertambah sehingga arusnya cukup kencang. Pengunjung belum boleh naik perahu di sungai, hanya boleh di danau buatan di samping area C.

Namun meski musim hujan, ketika detiktravel berkunjung kemarin siang, Pasar Ah Poong cukup ramai meski hari kerja. Tak heran Pasar Ah Poong jadi destinasi akhir pekan warga Jakarta dan sekitarnya, terutama untuk wisata kuliner yang beda dari biasanya.


SUMBER 

 
Bandung kulinernya never die


Bandung tak ada habisnya menawarkan tempat wisata yang menarik. Kini, hadir sebuah tempat wisata baru dengan konsep ekowisata di utara Bandung, yakni Dusun Bambu. Seperti apa ya?

Dusun Bambu ini berada di Kampung Cijanggel, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Letaknya sekitar 10 kilometer dari Terminal Ledeng di Jalan Setiabudi dan tak jauh dari tempat wisata alam Curug Cimahi.

Memasuki area Dusun Bambu ini, Anda akan merasakan atmosfer yang berbeda. Layaknya suasana perkampungan Sunda zaman dahulu, Anda akan dibawa mulai dari hamparan sawah berundak-undak dan danau kecil, lalu masuk ke area villa yang rimbun dan hijau.

Luas lahan Dusun Bambu sekitar 15 hektar, namun bangunannya hanya berkisar 5.100 meter persegi saja atau sekitar 3 persen. Areal ini diisi dengan tempat penginapan, restoran dan kafe, area bermain anak dan camping ground.

Yang menarik, pengunjung bisa memilih dengan leluasa jika ingin menikmati Dusun Bambu ini di area mana. Sebut saja area Purbasari, saung di tepi danau buatan. Di tengah danau tersebut terdapat panggung ampitheater yang akan dijadikan area pertunjukkan seni dan budaya. Tak lupa, ada sampan pula yang melintasi danau.

Burangrang, hadir dalam konsep restoran dan kafe dengan desain green arsitektur yang cantik. Ada juga Lutung Kasarung, tempat makan di atas pohon yang berbentuk seperti sarang burung yang terbuat dari ranting.

"Beda tempat, beda sensasinya," ujar PR Dusun Bambu Novita Febrianti. Makanan yang ditawarkan, mulai dari makanan khas Sunda, Indonesia dan Internasional


sumber
 

Jumat, 10 Januari 2014

INDONESIA BANGET III

Perbedaan orang indonesia sama negara lain kasih aja yah contohnya di asia ,jepang aja daaah jangan jauh jauh . Iah ga jauh letaknya tapi jauh banget perbedaanya antara kitee ( Indonesia ) ama mereka ( Jepang ) dari prilaku , kedisiplinan , sifat dan lain lain pokonya masih banyak . Mau lebih jelas ? cek dimari nyoo ah kali aja bisa jadi percontohan 
nb : Ane ngambil di mari SUMBER
1. Ketika dikelas


Jepang : Yang kosong pasti bangku paling belakang
Indonesia : Yang kosong jelas bagian paling depan

2.Ketika guru memberikan penjelasan

Jepang : Semua mahasiswa sunyi senyap mendengarkan dengan serius.
Indonesia: Tengok ke kiri, ada yg ngobrol. Tengok ke kanan, ada yg baca komik. Tengok ke
belakang, pada tidur. Cuman barisan depan aja yg anteng dengerin, itu pun
karena duduk pas di depan hidung dosen!

3. Ketika diberi tugas sekolah


Jepang : Hari itu juga, siang/malemnya langsung nyerbu perpustakaan atau browsing
internet buat cari data.
Indonesia: Kalau masih ada hari esok, ngapain dikerjain hari ini!

4. Ketika terlambat masuk kelas


Jepang : Memohon maaf sambil membungkukkan badan 90 derajat, dan menunjukkan
ekspresi malu + menyesal gak akan mengulangi lagi.
Indonesia : Slonong boy & slonong girl masuk gitu aja tanpa bilang permisi ke dosen sama
sekali.

5. Ketika di jalan raya

Jepang : Mobil sangat jarang (kecuali di kota besar). Padahal jepang kan negara produsen
mobil terbesar di dunia, mobilnya pada ke mana ya?
Indonesia: Jalanan macet, sampe2 saya susah nyebrang & sering keserempet motor yg
jalannya ugal-ugalan.

6. Ketika berjalan di pagi hari



Jepang : Orang2 pada jalan super cepat kayak dikejar doggy, karena khawatir telat ke
kantor/sekolah.
Indonesia: Nyantai aja cing...! Si boss juga paling datengnya telat!

7. Ketika buang sampah


Jepang : Sampah dibuang sesuai jenisnya. Sampah organik dibuang di tempat sampah
khusus organik, sampah anorganik dibuang di tempat sampah anorganik.
Indonesia: Mau organik kek, anorganik kek, bangke binatang kek, semuanya tumplek jadi 1
dalam kantong kresek.

8. Ketika berangkat ke kantor

Jepang : Berangkat naik kereta/bus kota. Mobil cuma dipake saat acara keluarga atau yg
bersifat mendesak aja.
Indonesia: Gengsi dooonk... Masa' naik angkot?!


9. Ketika jam kantor

Jepang : Jalanan sepiiiii banget, kayak kota mati.
Indonesia: Ada Oknum pake seragam coklat2 pada keluyuran di mall-mall.
 

Rabu, 08 Januari 2014

Inilah INDONESIA 

Kita bahas negara kita tercinta INDONESIA negara kita yg sedang giat membangun pembangunan pembangunan infrastruktur kota ternyata memiliki fakta fakta yang mengejutkan 

A. Fakta positif di mata internasional tentang wilayah perairan kepulauan penduduk etnis suku dll


1. RI merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni). Disini ada 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu : Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dengan luas 539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua (421.981 km2).

2. Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku.


3. Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk Indonesia. Juga memiliki jumlah masjid terbanyak dan Negara asal jamaah haji terbesar di dunia.

4. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia. 

5. Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dimana sekitar 60% hamper penduduk Indonesia (sekitar 130 juta jiwa) tinggal di pulau yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah RI.

6. Negara dengan bahasa daerah yang terbanyak, yaitu, 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia. Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia walaupun bahasa daerah dengan jumlah pemakai terbanyak di Indonesia adalah bahasa Jawa.

7. Dan masih banyak lagi broo 

Kesini aja teman kalo mau tau apa lagi di indonesia yg terkenal di dunia INDONESIA PART II






INDONESIA PART II

Indonesia juga terkenal sama musisinya loh gan, tengok aja misalnya Agnes , the sigit dll nih ane ulas semuanya tentang 
Musisi Indonesia yang internasional banget 

1. Wisnu Witono Adhi


Mungkin belum terlalu banyak orang yang mengenal namanya. Namun, Wisnu telah berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan masuk 5 besar dalam ajang Norwegian Idol tahun 2006. Tak tanggung2, ia pun memperoleh kesempatan untuk merilis album debutnya dengan single hits “Love Like That”.
2. Jessica Mauboy

Pernah nonton Indonesian Idol tahun 2008? Kalo ya, ingat kah dengan bintang tamu runner up Australian Idol tahun 2006? Ya, dialah Jessica Mauboy. Jessica, yang memiliki ayah yang berasal dari pulau Timor ini berhasil membawa inspirasi bagi warga Australia karena kesuksesannya dapat membawanya dari kehidupan sederhana di Darwin menjadi kesuksesan di Sydney. Baru-baru ini, ia mengeluarkan single terbarunya bertajuk “Get ‘Em Girls” berkolaborasi dengan Snoop Dogg. Karya-karyanya dapat dilihat di official websitenya: http://www.jessicamauboy.com.au/
3. Chandra Satria

Solois pria dari Indonesia ini konon berhasil merebut hati penikmat musik dari Malaysia melalui single pertamanya “Ingatlah Diriku”dengan Sheila Madjid, penyanyi Malaysia. Di sana, Chandra sempat diwawancara oleh banyak media terkemuka seperti TV3, Astro Awani, Berita Harian, Kosmo, Utusan Malaysia, Mangga Magazine, Hai Magazine, News Strait Times, Rentak Sejuta Online, Era Radio, Hot FM dan lain sebagainya
4. Muhammad Gunawan (Gugun) Blues Shelter

Pria yang kerap dipanggil Gugun ini memulai karirnya dalam dunia musik dengan membuat sebuah band bernama Gugun and the Bluesbug dan sekarang telah berubah nama menjadi Gugun and the Blues Shelter. Walaupun mungkin pecinta musik di tanah air kurang mengenalnya, Gugun cukup dikenal di kalangan pecinta blues mancanegara Bersama bass player John “Jono” Armstrong and drummer Aditya “Bowie” Wibowo mereka telah menjajah musik international. Dan karena bakatnya yg luar biasa Gugun mendapat julukan The Little Jimmy Hendrix.
5. Daniel Sahuleka

Pecinta musik soul era 80-90an gak akan lupa sama lagu “Don’t Sleep Away The Night” dari Daniel Sahuleka. Penyanyi yang pernah menikmati masa kecilnya di Semarang ini memilih untuk pergi ke negeri Belanda dan merintis karir musiknya disana. Darah Ambonnya dengan talenta bermusik sukses membuat Daniel Sahuleka tidak hanya dikenal karena kepopuleran lagunya, tetapi juga dengan musikalitas yang ia coba mainkan di setiap lagunya. Satu hal yang membuatnya tidak lupa adalah rasa kangennya dengan kota Semarang yang tidak akan pernah ia jumpai di kota manapun di dunia. Untuk melihat karya-karyanya, bisa diakses official websitenya di: http://www.sunflight.nl/
6. Dira J Sugandi

Nama Dira J Sugandi mungkin masih terdengar asing di telinga pecinta musik tanah air, namun tidak di telinga para pecinta jazz. Perempuan asli Bandung ini kerap manggung dalam konser bersama musisi jazz dunia. Salah satunya Incognito asal Inggris. Bahkan, produser tersohor Incognito, Jean Paul Bluey Maunick, adalah orang yang membimbing Dira hingga kariernya menjadi seperti saat ini. Dan sebentar lagi, Dira akan merilis albumnya sendiri yang bertajuk “Something About the Girl” di dalam negeri. Album yang telah lebih dulu rilis di London dan Tokyo ini dikabarkan akan berisi 11 lagu berbahasa Inggris dan 2 lagu bahasa Indonesia (Kami Cinta Indonesia ciptaan Harry Roesli dan Ku Cemburu gubahan Rieka Roslan).
7. The S.I.G.I.T

Ah ya, kali ini berbeda dengan daftar sebelumnya yang kebanyakan adalah penyanyi solo.. The S.I.G.I.T atau The Super Insurgent Group of Intemperance Talent adalah band indie asal Bandung yang sudah kerap kali manggung di negeri-negeri tetangga. The S.I.G.I.T yang dibentuk pada tahun 1997 ini merupakan potret band indie yang melek teknologi dengan memanfaatkan situs jejaring sosial untuk mengenalkan lagu-lagu mereka. Lewat dunia maya pula mereka akhirnya dikenal oleh salah satu pemilik label di Australia yang kemudian menawari band ini untuk membuat album THE S.I.G.I.T versi Australia.
8. Agnes Monica

Ya, Agnes Monica. Tidak perlu heran lagi memang, mengingat skill menyanyi dan menarinya yang luar biasa, Agnes menjadi penyanyi wanita yang terkenal di Asia. Pada tahun 2008, Agnes berhasil menjuarai Asia Song Festival 2008 di Seoul, Korea Selatan dengan gelar The Best Asian Artis dan The Best Performance. Tahun 2009, Agnes kembali ditunjuk sebagai wakil Indonesia dalam The 6th Asian Song Festival 2009 dan di event ini, ia menyanyikan single barunya yang belum diperdengarkan di tanah air: Temperature.
9. Sandhy Sondoro

Sandhy  pertama kali mengguncangkan dunia internasional melalui kemenangannya di festival penyanyi muda internasional New Wave 2009, Latvia. Sejak itu, kemampuannya makin diakui dunia internasional. Sandhy bahkan sempat bernyanyi sepanggung dengan penyanyi dunia sekelas Toni Braxton dan Gloria Estefan dalam acara “Dianne Warren and Friends” di Palladium Theater Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat.
10.  Anggun C. Sasmi

Ah, kalo yang ini pasti semua dari kita tau kan? Anggun, penyanyi wanita kelahiran 1974 ini telah merilis 4 album internasional, yakni Snow on the Sahara/Au nom de la lune, Chrysalis/Désirs contraires, Luminescence, dan Elevation. Salah satu kehebatan dari Anggun adalah, meskipun dia sudah menjadi milik Perancis, tetapi karyanya tidak pernah lepas dari sentuhan tradisi leluhurnya di Indonesia. Beberapa karyanya juga memakai bahasa Indonesia, dan satu project lagu bersama grup Deep Forest yaitu “Deep Blue Sea” juga memakai sentuhan irama Sunda dengan backing vocal ala penari kecak dari Bali. Prestasi-prestasinya sungguh banyak, antara lain: single dari album pertamanya “Snow on the Sahara” pernah menduduki posisi Top 5 pada UK Club Charts di Inggris (1999) dan terpilih sebagai lagu promo jam tangan mewah dunia, Swatch, terpilih sebagai duta PBB untuk Skim Mikrokredit (program pengentasan kemiskinan di seluruh dunia) , dll.

SUMBER

NAH SEKARANG ANE PENGEN BAHAS BEDA KITA SAMA ORANG LUAR SONOH PINDAH KESINI SIS BRO JEPANG VS INDONESIA


Jumat, 03 Januari 2014

Kapan Terulang ?

Kau hanyalah sebuah angan
Seperti kapas yang jatuh tidak pada tempatnya
Seperti mitos yang tak kunjung adanya
Seperti deburan ombak yang tidak tau kapan selesai tugasnya
Seperti matahari dan bulan yang tidak pernah bertemu

Kau itu hanya hayalan untuk ku
Hayalan untuk orang yang kadang optimis dan selalu pesimis

Ya memang kau bagai lksana embun yang memberikan kilaunya
sampai saat ini pun kau tetap seperti itu.
Memandang ke sebuah bingkai tua lah serasa aku selalu dekat
Dekat dengan mu, mungkin 10 tahun yang lalu
Ingat ?
Sewaktu seragam kita merah , sewaktu tiap pulang sekolah kita bermain
mungkin kau ingat.
Hanya senja yang bisa memisahkan kita
Hujan ? Tak berarti bagi kita , hujan adalah suraganya anak anak seumuran kita dulu
surga dunia. Berlarian entah apa yang kita kejar

Aku rindu 10 tahun yang lalu :')