Destinasi Yoygyakarta murah meriah
Yogyakarta punya banyak detinasi terkenal yang keren dan menarik.
Ternyata, ada pula destinasi yang cantik, beda sekaligus murah di sana.
Ini 6 di antaranya!
Ada banyak cara menikmati senja yang
terkadang memang luar biasa indahnya. Setelah beberapa kali gagal
menikmati senja di pantai, akhirnya ketika libur Idul Adha kemarin saya
mencoba menikmati sunset dari tempat wisata baru di kaki Gunung Api Purba Nglanggeran, yakni Embung.
Panas
Yogya siang itu tak menyurutkan niat saya dan seorang teman saya untuk
mencoba menikmati hari dengan cara yang beda. Tujuan awal kami memang
menikmati senja. Namun jauh sebelum senja, kami sengaja menikmati
keindahan lain terlebih dahulu.
Kali ini, trip kami adalah menikmati Kota Yogya dari tempat tinggi di Candi Ijo. Lalu diteruskan dengan perjalanan mengejar senja di Embung Nglanggeran.
Perhentian
pertama di Candi Ijo. Saya sudah dua kali mengunjungi tempat ini. Namun
tetap saja candi tertinggi di Yogya ini menarik bagi saya. Berangkat
pukul 14.00 wib dari Yogya, akhirnya saya sampai di candi ini pukul
14.45 WIB.
Tidak terlalu jauh, hanya di sekitaran Keraton Ratu
Boko. Di sana saya habiskan waktu sekitar setengah jam hanya sekadar
melepas lelah sebelum saya melanjutkan perjalanan ke Embung. Oh iya, hal
yang paling penting di tempat ini adalah pengunjung tidak dipungut
biaya retribusi ataupun parkir.
Hanya saja mereka meminta kita
untuk memberi uang perawatan tempat dengan suka rela. Pilihan ciamik
untuk para lowbudget traveler yang mau menyaksikan keindahan Kota Yogya
dari tempat yang tinggi.
Setelah puas menikmati tiap lekuk
pahatan Candi Ijo ini, saya dan teman saya memutuskan untuk segera
berangkat ke Embung. Tidak seperti biasanya, saya dan teman saya
memutuskan untuk memilih lewat di jalan desa yang tentunya memberikan
sensasi tersendiri.
Benar saja, ketika kami melewati jalan di
daerah Piungan, kami menemukan sebuah pemukiman unik yang tidak pernah
kami lihat sebelumnya. Ini adalah Domes Teletubies. Disebut sebagai
Domes Teletubies karena memang hampir semua rumah yang ada di situ
bentuknya seperti rumah Teletubies.
Untuk memasuki wilayah ini,
biasanya pengunjung dengan tujuan khusus akan dikenai biaya retribusi.
Untuk pengunjung dengan menggunakan kendaraan roda empat, dikenai biaya
sebesar Rp 10.000. Sementara kendaraan roda dua dikenai biaya Rp 5.000.
Tapi untuk kali ini saya berhasil melewatinya dengan gratis. Yippy!
Perjalanan
saya lanjutkan dengan melewati jalan pedesaan dan sebuah jembatan
gantung yang berada di tengah-tengah hutan jati. Ini sangat menarik bagi
saya karena sudah lama sekali saya tidak menemukan jembatan gantung.
Setelah puas mengambil beberapa foto, saya segera melanjutkan lagi
perjalanan ini karena takut tidak kebagian sunset.
Sekitar 10
menit dari jembatan gantung, akhirnya kami sampai di Embung Nglanggeran.
Membayar uang retribusi dan parkir sebesar Rp 8.000, kami bebas
menikmati tempati itu. Sampai di Embungnya, ternyata di sana sudah
lumayan ramai pengunjung. Segera saja saya dan teman saya mengambil
posisi yang paling enak untuk menikmati sunset nantinya.
Sedikit
informasi, Embung Nglanggeran adalah semacam kolam besar yang berada di
tempat tinggi. Kolam ini berfungsi sebagai sumber air bagi kebun buah
yang berada di bawahnya. Airnya biru kehijauan seperti danau dan itu
sangat menyejukkan.
Sunset di Embung Nglanggeran memang berbeda
dari tempat lain. Saya bisa menikmati matahari tenggelam tepat di depan
saya. Tempat tinggi yang dikelilingi oleh tebing-tebing puncak
Nglanggeran. Ditambah lagi dengan kolam Embung yang hijau merupakan satu
paket keindahan yang tidak akan ditemui di tempat lain.
Saya dan
teman saya benar-benar menikmati hari itu dan perjalanan kami tentunya.
Setelah puas dengan sunset yang benar-benar luar biasa, kami memutuskan
untuk pulang sebelum hari menjadi gelap. Di perjalanan pulang, kami
memutuskan untuk mampir di sebuah warung soto yang rasanya juga luar
biasa enaknya, Soto Mbak Djam.
Soto Mbak Djam berada di kaki
gunung Nglanggeran ini. Jika kita ke sana pada siang hari, tidak menutup
kemungkinan kita bisa bermain flying fox di sana. Karena tepat di depan
warung soto ini, ada tempat bermain flying fox.
Hal yang paling
istimewa di sini adalah pengunjung bisa menikmati hidangan soto yang
benar-benar enak di tempat yang cozy dengan harga yang murah, hanya Rp
6.000 per porsi. Karena hari sudah gelap akhirnya saya memutuskan untuk
pulang.
Tentu saja saya tidak lewat jalan yang dilewati ketika
berangkat, melainkan melewati Bukit Bintang. Orang yang pernah tinggal
di Yogya tentunya tahu Bukit Bintang. Tempat di mana orang-orang
menikmati Kota Yogya di waktu malam di atas bukit. Lampu-lampu kota
sangat cantik ketika dilihat dari sana.
Bukit Bintang menutup
perjalanan saya dan teman saya di hari libur ini. Secara keseluruhan,
hari ini benar-benar luar biasa. Kami menikmati enam tempat luar biasa
dengan budget yang juga luar biasa minimnya.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar