Minggu, 19 Januari 2014

Destinasi Yoygyakarta murah meriah 

Yogyakarta punya banyak detinasi terkenal yang keren dan menarik. Ternyata, ada pula destinasi yang cantik, beda sekaligus murah di sana. Ini 6 di antaranya!

Ada banyak cara menikmati senja yang terkadang memang luar biasa indahnya. Setelah beberapa kali gagal menikmati senja di pantai, akhirnya ketika libur Idul Adha kemarin saya mencoba menikmati sunset dari tempat wisata baru di kaki Gunung Api Purba Nglanggeran, yakni Embung.

Panas Yogya siang itu tak menyurutkan niat saya dan seorang teman saya untuk mencoba menikmati hari dengan cara yang beda. Tujuan awal kami memang menikmati senja. Namun jauh sebelum senja, kami sengaja menikmati keindahan lain terlebih dahulu.

Kali ini, trip kami adalah menikmati Kota Yogya dari tempat tinggi di Candi Ijo. Lalu diteruskan dengan perjalanan mengejar senja di Embung Nglanggeran.

Perhentian pertama di Candi Ijo. Saya sudah dua kali mengunjungi tempat ini. Namun tetap saja candi tertinggi di Yogya ini menarik bagi saya. Berangkat pukul 14.00 wib dari Yogya, akhirnya saya sampai di candi ini pukul 14.45 WIB.

Tidak terlalu jauh, hanya di sekitaran Keraton Ratu Boko. Di sana saya habiskan waktu sekitar setengah jam hanya sekadar melepas lelah sebelum saya melanjutkan perjalanan ke Embung. Oh iya, hal yang paling penting di tempat ini adalah pengunjung tidak dipungut biaya retribusi ataupun parkir.

Hanya saja mereka meminta kita untuk memberi uang perawatan tempat dengan suka rela. Pilihan ciamik untuk para lowbudget traveler yang mau menyaksikan keindahan Kota Yogya dari tempat yang tinggi.

Setelah puas menikmati tiap lekuk pahatan Candi Ijo ini, saya dan teman saya memutuskan untuk segera berangkat ke Embung. Tidak seperti biasanya, saya dan teman saya memutuskan untuk memilih lewat di jalan desa yang tentunya memberikan sensasi tersendiri.

Benar saja, ketika kami melewati jalan di daerah Piungan, kami menemukan sebuah pemukiman unik yang tidak pernah kami lihat sebelumnya. Ini adalah Domes Teletubies. Disebut sebagai Domes Teletubies karena memang hampir semua rumah yang ada di situ bentuknya seperti rumah Teletubies.

Untuk memasuki wilayah ini, biasanya pengunjung dengan tujuan khusus akan dikenai biaya retribusi. Untuk pengunjung dengan menggunakan kendaraan roda empat, dikenai biaya sebesar Rp 10.000. Sementara kendaraan roda dua dikenai biaya Rp 5.000. Tapi untuk kali ini saya berhasil melewatinya dengan gratis. Yippy!

Perjalanan saya lanjutkan dengan melewati jalan pedesaan dan sebuah jembatan gantung yang berada di tengah-tengah hutan jati. Ini sangat menarik bagi saya karena sudah lama sekali saya tidak menemukan jembatan gantung. Setelah puas mengambil beberapa foto, saya segera melanjutkan lagi perjalanan ini karena takut tidak kebagian sunset.

Sekitar 10 menit dari jembatan gantung, akhirnya kami sampai di Embung Nglanggeran. Membayar uang retribusi dan parkir sebesar Rp 8.000, kami bebas menikmati tempati itu. Sampai di Embungnya, ternyata di sana sudah lumayan ramai pengunjung. Segera saja saya dan teman saya mengambil posisi yang paling enak untuk menikmati sunset nantinya.

Sedikit informasi, Embung Nglanggeran adalah semacam kolam besar yang berada di tempat tinggi. Kolam ini berfungsi sebagai sumber air bagi kebun buah yang berada di bawahnya. Airnya biru kehijauan seperti danau dan itu sangat menyejukkan.

Sunset di Embung Nglanggeran memang berbeda dari tempat lain. Saya bisa menikmati matahari tenggelam tepat di depan saya. Tempat tinggi yang dikelilingi oleh tebing-tebing puncak Nglanggeran. Ditambah lagi dengan kolam Embung yang hijau merupakan satu paket keindahan yang tidak akan ditemui di tempat lain.

Saya dan teman saya benar-benar menikmati hari itu dan perjalanan kami tentunya. Setelah puas dengan sunset yang benar-benar luar biasa, kami memutuskan untuk pulang sebelum hari menjadi gelap. Di perjalanan pulang, kami memutuskan untuk mampir di sebuah warung soto yang rasanya juga luar biasa enaknya, Soto Mbak Djam.

Soto Mbak Djam berada di kaki gunung Nglanggeran ini. Jika kita ke sana pada siang hari, tidak menutup kemungkinan kita bisa bermain flying fox di sana. Karena tepat di depan warung soto ini, ada tempat bermain flying fox.

Hal yang paling istimewa di sini adalah pengunjung bisa menikmati hidangan soto yang benar-benar enak di tempat yang cozy dengan harga yang murah, hanya Rp 6.000 per porsi. Karena hari sudah gelap akhirnya saya memutuskan untuk pulang.

Tentu saja saya tidak lewat jalan yang dilewati ketika berangkat, melainkan melewati Bukit Bintang. Orang yang pernah tinggal di Yogya tentunya tahu Bukit Bintang. Tempat di mana orang-orang menikmati Kota Yogya di waktu malam di atas bukit. Lampu-lampu kota sangat cantik ketika dilihat dari sana.

Bukit Bintang menutup perjalanan saya dan teman saya di hari libur ini. Secara keseluruhan, hari ini benar-benar luar biasa. Kami menikmati enam tempat luar biasa dengan budget yang juga luar biasa minimnya.

SUMBER  
Candi Ijo 

Domes Teletubies yang unik 

ini dia sunset di Embung Nglanggeran 

Flying fox di depan Soto Mbak Djam ketika senja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar